Senin, 02 November 2015

CONTOH SK PEMBAGIAN TUGAS



          YAYASAN PENDIDIKAN AN NAHL

MADRASAH IBTIDAIYAH CISAGA 1

Jl RANCAH DSN CIMINYAK DESA KARYAMULYA KEC. CISAGA KAB. CIAMIS
================================================================

SURAT KEPUTUSAN KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH CISAGA 1
NOMOR : 120/SK.028.07/IX/2015
TENTANG
BEBAN KERJA GURU PADA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA

Kepala Madrasah Ibtidaiyah Cisaga 1
Desa Karyamulya kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis

Menimbang           :  a.  Bahwa proses belajar mengajar merupakan inti proses penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan;
                                 b.  Bahwa untuk menjamin kelancaran proses belajar mengajar perlu ditetapkan pembagian tugas mengajar dan tugas tambahan (beban kerja) bagi guru.

Mengingat            :     a.  Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
                                    b.  Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
                                    c.  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
                                    d.  Rapat Dewan Guru MI Cisaga 1 tanggal 10 Agustus 2015.

 

MEMUTUSKAN


Menetapkan          :  Beban kerja guru pada semester 1 Tahun Pelajaran 2015-2016.
Pertama                 :  Beban kerja guru pada semester 1 Tahun Pelajaran 2015-2016 meliputi kewajiban tatap muka/mengajar  dan tugas tambahan lainnya;
Kedua                   :  Beban kerja guru tersebut tertuang dalam daftar terlampir;
Ketiga                   :  Keputusan ini berlaku pada saat ditetapkan.




Mengetahui :
Pengawas Pendidikan Madrasah
Kecamatan Cijeungjing,Cisaga






...................................................


Cisaga,1 September  2015
Kepala Madrasah,







            ..................................................







Minggu, 01 Maret 2015

SABAR WE,,,GURU HONORER SWASTA DAERAH

Mirisnya Hidup Menjadi Guru Swasta Daerah


Namanya Pak Wijan. Usianya sudah mendekati 50 tahun. Hampir seperempat abad ia menjalani takdirnya menjadi guru swasta di sebuah Madrasah Ibtidaiyah daerah Rembang. Sebuah profesi yang butuh banyak kerelaan, kesabaran, dan pengorbanan.
Jangan bandingkan dengan guru PNS yang gaji dan tunjangannya berlapis-lapis. Hidup Pak Wijan sungguh jauh dari cukup. Gajinya hanya Rp. 325.000,-  per bulan. Itupun sudah ditambah dengan berbagai tunjangan.
“Kan ada sertifikasi Pak” saya mulai menyelidik. “Sertifikasi hanya untuk tambal sulam Mas. Apa cukup gaji saya tiap bulan untuk makan anak sama istri? Coba Sampeyan jawab?” pertanyaan itu sungguh menohok.
Ya. Apalah arti uang Rp 325.000. Tentu takkan cukup menghidupi istri dan kedua anak Pak Wijan. Logika matematika manapun takbisa menghitung  uang sejumlah itu untuk memenuhi kebutuhan hidup selama sebulan. Ditambah  lagi kebijakan-kebijakan manajemen sekolahnya sering merugikan para guru.
Alih-alih menambah kesejahteraan, seringnya justru mengurangi hak para gurunya. Sebagai contoh, jika ada bantuan-bantuan dari Kemenag, pihak yayasan selalu saja memotong hak yang diterima guru. “Jumlahnya cukup banyak Mas. Apalagi jika tunjangan sertifikasi turun, kami harus menyetor ke yayasan minimal 11%. Bahkan awalnya mereka minta 25%. BOS, atau bantuan-bantuan lain tak pernah tahu juntrungnya, seringnya diminta tanda tangan, tetapi uangnya kami tak tahu” cerita Pak Wijan.
Betapa miris hidup Pak Wijan.  Di akhir pengembaraan intelektualnya ia sepertinya tak banyak punya pilihan, kecuali  menerima takdir. Untung saja komitmennya sebagai pendidik tak pernah goyah sampai sekarang. Untung saja orang tuanya juga masih meninggalkan sepetak sawah untuk digarap, sehingga ada sumber lain untuk bertahan hidup. Jika tidak, mungkin ia sudah pindah profesi jadi tukang ojek, kuli bangunan, atau pedagang cilok keliling. (din).

TULISAN INI SENGAJA PENULIS COPAS dari: http://edukasi.kompasiana.com , agar para pengamat dan pemikir pendidikan di tanah air ini mengetahui lebih dekat, paling tidak diberitahukan mengenai bagaimana gambaran sekolah swasta saat ini, ditambah sekolah yang serba gratis termasuk SEKOLAH SWASTA DIGRATISKAN,,, TAPI GAJIH GURU SWASTA (NON PNS) juga gratis,,, Apakah ini yang namanya IKHLAS BERAMAL, BETAPA MULIANYA KEINGINAN PARA PENDIRI SEKOLAH/MADRASAH SWASTA DULUNYA, ,, TAPI PERNAHKAH TERBAYANG OLEH PARA PENDIRI MADRASAH BAGAIMANA JIKA SEKOLAH YANG DIDIRIKANNYA AKAN DIGRATISKAN DALAM KEADAAN KEBUTUHAN EKONOMI YANG SEMAKIN MENINGKAT INI,,,.... , JADI UNTUK PARA GURU SWASTA, AGAR ANDA TIDAK BERLARUT DALAM KESEDIHAN. BAHWA CERMINAN GURU SEBAGAI PAHLAWAN TANPA TANDA JASA DAN GURU YANG MEMANG MENGAMALKAN LAMBANG IKLAS BERAMAL (LAMBANG KAMENAG) ADALAH GURU YANG DI CERMINKAN DI ATAS...
INGAT PARA GURU, KITA TIDAK TAU APA YANG AKAN TERJADI ESOK PAGI, KITA JUGA TIDAK TAU KAPAN NYAWA KITA BERPISAH DENGAN BADANNYA,,, TETAPI YANG JELAS, PASTI KITA AKAN KEMBALI KEPADA SANG KHOLIK (TUHAN YANG MENCIPTAKAN KITA DAN SELURUH YANG ADA DIMUKA BUMI INI). Untuk apa kita mengejar Harta tanpa melihat asal dan prosesnya?, untuk apa kita mati-matian untuk mengejar Pegawai Negeri Sipil???, sebab kebahagiaan itu bukan karena PNS, bukan karena banyak harta???? dan bukan pula karene kedudukan tinggi, INGAT KEINDAHAN DUNIA INI CUMA KEINNDAHAN YANG MENIPU...
Jadi kuncinya adalah Ikhlas dalam bekerja, ikhlas dalam mengajar semoga nantinya menjadi ilmu yang bermanfaat, berarti kita menanam didunia ini tidak sia-sia,,, amin
- See more at: http://mtsmustaqim.blogspot.com/2013/05/sebuah-potret-sekolah-swasta-daerah.html#sthash.C74TlcjY.dpuf